Negeri di atas awan. Surga tersembunyi di Pulau Jawa. Dua kalimat inilah yang sering ditujukan untuk menggambarkan keindahan Dataran Tinggi Dieng. Bagi para pencinta alam, Anda wajib memasukkan Dataran Tinggi Dieng ke daftar tempat yang wajib Anda kunjungi. Nah, berikut tujuh tempat di Dieng yang sudah terkenal karena keindahannya.
1. Telaga Warna
Daya tarik dari Telaga Warna
ini tentunya adalah warnanya. Sekali waktu Anda bisa melihat telaga ini
berwarna hijau, di waktu yang lain menjadi warna kuning, pink,
biru, dan warna-warna pelangi. Fenomena ini dapat terjadi karena air di
telaga ini memiliki kandungan sulfur (belerang) yang cukup tinggi. Saat
tertimpa cahaya matahari, air di Telaga Warna akan terlihat
berwarna-warni. Telaga Warna ini dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi
yang menambah pesona keindahannya. Waktu terbaik untuk mengunjungi
Telaga Warna adalah pagi hingga siang hari. Di sore hari, kabut kerap
kali turun sehingga menghalangi pemandangan indah Telaga Warna. Telaga
Warna berlokasi di Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
2. Bukit Sikunir
Bukit Sikunir adalah salah satu lokasi terbaik di dunia untuk melihat sunrise,
walaupun belum setenar Bromo. Para wisatawan dapat melakukan trekking
di jalan setapak yang cukup berbatu untuk mencapai puncak Bukit Sikunir.
Demi keamanan sebaiknya Anda menggunakan pemandu saat mendaki Bukit
Sikunir. Apalagi karena di sisi kiri jalan terdapat jurang yang cukup
dalam. Suhu udara yang berkisar 10 – 15 derajat Celcius juga menjadi
tantangan tersendiri. Namun segala perjuangan ini dijamin akan terbayar
saat kita menyaksikan langit yang kuning keemasan saat matahari terbit.
Waktu yang paling tepat untuk melihat matahari terbit di Bukit Sikunir
adalah pada musim kemarau sekitar bulan Juli-Agustus.
3. Kawah Sikidang
Konon, kawah ini memiliki hobi berpindah-pindah tempat. Kawah Sikidang
adalah adalah salah satu kawah vulkanik yang masih aktif hingga saat
ini. Hijaunya alam Dieng serta-merta lenyap saat Anda memasuki kawasan
Kawah Sikidang ini, berganti dengan hamparan tanah tandus. Pengunjung
harus berhati-hati saat mengunjungi Kawah Sikidang. Lubang bekas kawah
terdapat di mana-mana, di beberapa tempat tanahnya basah dengan air yang
bergolak mendidih. Tanah-tanah ini sangat berbahaya bila terinjak
karena kita bisa terperosok. Dan di ujung kompleks, sebuah kolam besar
dengan air yang bercampur lumpur abu-abu terus menggelegak dan
mengepulkan asap putih. Sebuah pagar bambu dibangun untuk menjadi
pengaman. Bau belerang tajam menyengat. Indah, namun berbahaya. Mungkin
itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan Kawah Sikidang.
4. Sumur Jalatunda
Jangan bayangkan sumur bulat dari batu
dengan kerekan timba. Sumur yang terletak di esa Wisata Pekasiran,
Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara ini memiliki diameter 90 meter.
Diduga, Sumur Jalatunda merupakan sebuah kepundan yang
terbentuk dari letusan gunung berapi jutaan tahun yang lalu. Kawah atau
kepundan ini lalu terisi air sehingga bentuknya menyerupai sumur. Untuk
menikmati pesona Sumur Jalatunda, pengunjung sebelumnya harus mendaki
257 anak tangga terlebih dahulu. Hal lain yang membuat Sumur Jalatunda
ini menarik adalah mitos bahwa bila kita berhasil melempar batu ke
sumur, maka permohonan kita akan terkabul. Namun batunya bukan sembarang
batu. Batunya haruslah batu kerikil beralas karung yang dijual oleh
anak-anak di sekitar lokasi sumur. Sedikit trik wisata untuk menarik
pengunjung, mungkin?
5. Bukit Teletubbies /Gunung Prau
Ingat Tinky Winky, Dipsy, Lala dan Po? Ingat bagaimana Teletubbies berlarian di bukit-bukit? Dieng memiliki Bukit Teletubbies di puncak Gunung Prau.
Gunung Prau merupakan puncak tertinggi di daerah Pegunungan Dieng
(2.500 mdpl) dengan keindahan yang luar biasa dibandingkan bukit-bukit
di sekitarnya. Lautan bunga-bunga liar semacam bunga aster tumbuh di
hamparan hijaunya bukit. Bukit-bukit kecil pun tersebar dari utara
hingga selatan. Bukit-bukit kecil inilah yang disebut sebagai Bukit
Teletubbies. Puncak Gunung Prau pun menjadi spot yang sangat menarik
untuk melihat sunrise ataupun sunset.
6. Candi Arjuna
Kompleks Candi Arjuna
merupakan candi hindu tertua di Pulau Jawa. Candi Arjuna diperkirakan
dibangun pada tahun 809 M dan merupakan tempat pemujaan Dewa Siwa.
Kompleks Candi Arjuna
ditemukan kembali oleh seorang tentara Inggris bernama Van Kinsbergen
pada tahun 1814. Candi ini ditemukan dalam kondisi terendam di air
rawa-rawa. Proses pengeringannya baru dilakukan 40 tahun kemudian.
Candi-candi ini kemudian diberi nama sesuai dengan tokoh pewayangan oleh
penduduk sekitar. Candi utamanya adalah Candi Arjuna. Candi Arjuna ini
berhadapan dengan Candi Semar. Sedangkan di sebelah kiri Candi Arjuna
berjajar Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Salah satu
keunikan lainnya di Candi Arjuna ini adalah tanah berumput di
sekeliling candi terasa empuk dan membal. Rasanya seperti berjalan di
atas busa. Hal itu disebabkan kandungan air yang tinggi di tanah
sekeliling candi yang dulunya adalah rawa-rawa.
7. Telaga Menjer
Telaga Menjer memang
masih kalah pamor dibandingkan Telaga Warna. Namun Telaga Menjer
memiliki kecantikan yang sangat sayang bila kita lewatkan. Berada di
kaki pegunungan Dieng, Telaga Menjer juga menawarkan kedamaian pada
setiap pengunjungnya. Hawanya sejuk dan suasananya sunyi. Sesekali yang
terdengar hanyalah kicauan burung. Di Telaga Menjer kita dapat menaiki
perahu-perahu kecil sembari menikmati keindahan alam nan eksotis. Kita
juga dapat mencoba memancing. Telaga Menjer ini juga digunakan untuk
PLTA.
Klikers, itulah 7 pesona alam Dataran
Tinggi Dieng. Menyaksikan keindahan alam Dieng akan membuat Anda semakin
menyadari betapa indahnya bumi Indonesia ciptaan Tuhan kita. Karena itu
kita harus senantiasa menjaga kelestariannya. Mari menjelajah keindahan
alam Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar